Jumat, 15 Januari 2016

Hanya Sebuah Cerita

My Life Story

Hampir 16 tahun kehidupan yang murung aku lewati. Walau begitu aku bisa membuat senyum yang mengartikan.
            Saat sekolah di TK, tidak banyak yang bisa kuingat. Tapi yang paling kuingat adalah aku mendapatkan teman pertama kali yang bisa membuat aku senang dan menangis.
            Saat di sekolah dasar, impian ku terhalang oleh sifat kekanakanku dan masalah umur yang belum mencukupi. Walau begitu telah aku lalui 6 tahun di sekolah dasar tanpa ada hambatan dan kesalahan yang berarti. Kelulusan ini lah yang kunantikan saat itu, agar lebih cepat untuk menggapai apa yang kumau. Dan yang kurindukan dari masa itu adalah apa yang telah membuat merasa saat senang. Dan yang kusesalkan aku tidak bisa mengingat semua itu dengan baik. Walau begitu itu adalah sesuatu yang telah kudapat dan tak kan bisa di ulangi lagi.
            Masa pendaftaran masuk Sekolah Menengah Pertama waktu itu. Terasa panas, melelahkan dan sangat sulit. Walau begitu aku senang ketika pengumuman siswa yang lolos, aku ada dalam daftar tersebut 100% tanpa syarat apapun. Aku senang bisa masuk di sekolah pilihanku. Dan aku juga senang bisa satu sekolah dengan sahabat-sahabat kecilku waktu SD yang telah membuat masa SD ku menjadi sangat berarti, walau hanya beberapa saja aku sudah senang.
            Masuk sekolah SMP pertama kalinya, aku ada di kelas VII F. Aku merasa biasa waktu itu, dan lebih berinisiatif untuk melakukan yang kumau sendirian. Tapi setelah beberapa hari terlewat. Aku telah mempunyai beberapa teman dari satu kelas dan beberapa kelas lainnya. Dan dengan perlahan tapi terasa cepat telah satu tahun berada di kelas VII dan saat nya naik kelas berikutnya.
            Berikutnya jenjang kelas yang kudapat ada di kelas VIII C. Saat aku berada di jenjang inilah aku mendapatkan pengetahuan yang sangat luas dan mendapatkan hobi baru yang bisa menghiburku saat sendirian (karena ketika itu aku jarang sekali keluar dan lebih senang mengibur diri di rumah). Dan waktu itu 90% interaksi dengan teman-teman terjadi di sekolah, karena menurutku pada waktu itu, sendiri lebih mengasyikkan walau kadang terlintas di pikiranku kalau itu bisa membuatku di kirain orang yang gila. Setengah tahun di VIII C terlewati. Seperti biasanya, saat sekolah usai langsung pulang dan menuju kamar untuk menghibur diri sendiri setelah lelah berpikir. Dan kesendirian itu kadang membuatku kuper. Setelah tingkatan kelas VIII hampir usai, aku dan teman-teman di sekolah telah kehilangan teman yang deket, dia meninggal karena kecelakaan dan hanya menyisakan sebuah kenangan. Tapi itu tak berlarut-larut, “karena di setiap pertemuan, pasti akan ada perpisahan”.
            Setelah itu, saat nya ke jenjang terakhir di Sekolah Menegah Pertama. Aku berada di kelas IX F. Saat jenjang inilah yang membuatku lebih serius dalam menerima pelajaran, karena itu merupakan akhir dari perjalanan SMP ku. Saat awal di kelas IX inilah aku pertama kali memiliki perasaan terhadap terhadap teman sekelasku. Tapi pada akhirnya hanya menjadi teman. Pada saat itulah aku berpikir untuk lebih mengutamakan masa depanku terlebih dahulu. 8 bulan di kelas IX kulalui dengan canda tawa teman sekelas dan juga pengajaran yang super ketat untuk membuat semua siap untuk menghadapi ujian akhir.  Saat Ujian Nasional tiba, aku seperti biasa datang ke sekolah dan mengerjakan soal ujian tanpa tegangan sedikitpun. Setelah 4 hari ujian terlaksana, waktunya aku dan teman seperjuangan untuk ber santai menunggu hasil ujian yang diberikan. Pada bulan Juni, terlaksana acara perpisahan. Seminggu setelah itu pembagian hasil ujian di bagikan. Hasil yang kuterima cukup memuaskan, tapi tidak membuatku menggapai sekolah SMA yang kuharapkan.
            Masa SMP ku berakhir. Sekarang aku telah sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan. Awalnya aku masuk seperti biasa diam dan mencari teman yang menyenangkan. Aku berada di kelas jurusan Multimedia saat ini. Setelah 4 bulan berlalu. Aku mulai menyayangi seseorang yang sebagaimana aku tak mau kehilangan dirinya. Setelah 1 bulan lagi berlalu aku mulai bisa dekat dan tambah menyayangi dirinya. Pada tanggal 17 Desember 2015, aku menyatakan sayangku dan dia menerima ku. Orang yang kusayangi tersebut bernama ZULIA KHOLIFATUN KHASANAH. Aku tidak ingin kehilangan Dia sebelum umurku usai. Aku ingin menjaganya sebisaku, membuatnya senang dan menghilangkan kesedihannya ketika Dia ada masalah. Karena Dia aku bisa menghilangkan kemurunganku dan memberi arti sesuatu yang menenangkan hati. Dan ZULIA merupakan pacar pertamaku, aku selalu berdoa untuk menjadikan pacarku yang terakhir juga
            Sampai tahun 2016 ini, itu masih berlanjut,,,,,,,,,,,


SEKARANG AKU TAU KALAU HIDUP MEMANGLAH INDAH, AKU INGIN HIDUP SEDIKIT LEBIH LAMA DARI PERKIRAAN HIDUPKU