My Life Story
Hampir 16 tahun kehidupan yang murung aku lewati. Walau
begitu aku bisa membuat senyum yang mengartikan.
Saat sekolah di TK, tidak banyak
yang bisa kuingat. Tapi yang paling kuingat adalah aku mendapatkan teman
pertama kali yang bisa membuat aku senang dan menangis.
Saat di sekolah dasar, impian ku
terhalang oleh sifat kekanakanku dan masalah umur yang belum mencukupi. Walau
begitu telah aku lalui 6 tahun di sekolah dasar tanpa ada hambatan dan
kesalahan yang berarti. Kelulusan ini lah yang kunantikan saat itu, agar lebih
cepat untuk menggapai apa yang kumau. Dan yang kurindukan dari masa itu adalah
apa yang telah membuat merasa saat senang. Dan yang kusesalkan aku tidak bisa
mengingat semua itu dengan baik. Walau begitu itu adalah sesuatu yang telah
kudapat dan tak kan bisa di ulangi lagi.
Masa pendaftaran masuk Sekolah
Menengah Pertama waktu itu. Terasa panas, melelahkan dan sangat sulit. Walau
begitu aku senang ketika pengumuman siswa yang lolos, aku ada dalam daftar
tersebut 100% tanpa syarat apapun. Aku senang bisa masuk di sekolah pilihanku. Dan
aku juga senang bisa satu sekolah dengan sahabat-sahabat kecilku waktu SD yang
telah membuat masa SD ku menjadi sangat berarti, walau hanya beberapa saja aku
sudah senang.
Masuk sekolah SMP pertama kalinya,
aku ada di kelas VII F. Aku merasa biasa waktu itu, dan lebih berinisiatif
untuk melakukan yang kumau sendirian. Tapi setelah beberapa hari terlewat. Aku
telah mempunyai beberapa teman dari satu kelas dan beberapa kelas lainnya. Dan
dengan perlahan tapi terasa cepat telah satu tahun berada di kelas VII dan saat
nya naik kelas berikutnya.
Berikutnya jenjang kelas yang
kudapat ada di kelas VIII C. Saat aku berada di jenjang inilah aku mendapatkan
pengetahuan yang sangat luas dan mendapatkan hobi baru yang bisa menghiburku
saat sendirian (karena ketika itu aku jarang sekali keluar dan lebih senang
mengibur diri di rumah). Dan waktu itu 90% interaksi dengan teman-teman terjadi
di sekolah, karena menurutku pada waktu itu, sendiri lebih mengasyikkan walau
kadang terlintas di pikiranku kalau itu bisa membuatku di kirain orang yang
gila. Setengah tahun di VIII C terlewati. Seperti biasanya, saat sekolah usai
langsung pulang dan menuju kamar untuk menghibur diri sendiri setelah lelah
berpikir. Dan kesendirian itu kadang membuatku kuper. Setelah tingkatan kelas
VIII hampir usai, aku dan teman-teman di sekolah telah kehilangan teman yang
deket, dia meninggal karena kecelakaan dan hanya menyisakan sebuah kenangan.
Tapi itu tak berlarut-larut, “karena di setiap pertemuan, pasti akan ada
perpisahan”.
Setelah itu, saat nya ke jenjang
terakhir di Sekolah Menegah Pertama. Aku berada di kelas IX F. Saat jenjang
inilah yang membuatku lebih serius dalam menerima pelajaran, karena itu
merupakan akhir dari perjalanan SMP ku. Saat awal di kelas IX inilah aku
pertama kali memiliki perasaan terhadap terhadap teman sekelasku. Tapi pada
akhirnya hanya menjadi teman. Pada saat itulah aku berpikir untuk lebih
mengutamakan masa depanku terlebih dahulu. 8 bulan di kelas IX kulalui dengan
canda tawa teman sekelas dan juga pengajaran yang super ketat untuk membuat
semua siap untuk menghadapi ujian akhir. Saat Ujian Nasional tiba, aku seperti biasa
datang ke sekolah dan mengerjakan soal ujian tanpa tegangan sedikitpun. Setelah
4 hari ujian terlaksana, waktunya aku dan teman seperjuangan untuk ber santai
menunggu hasil ujian yang diberikan. Pada bulan Juni, terlaksana acara
perpisahan. Seminggu setelah itu pembagian hasil ujian di bagikan. Hasil yang
kuterima cukup memuaskan, tapi tidak membuatku menggapai sekolah SMA yang
kuharapkan.
Masa SMP ku berakhir. Sekarang aku
telah sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan. Awalnya aku masuk seperti biasa
diam dan mencari teman yang menyenangkan. Aku berada di kelas jurusan
Multimedia saat ini. Setelah 4 bulan berlalu. Aku mulai menyayangi seseorang
yang sebagaimana aku tak mau kehilangan dirinya. Setelah 1 bulan lagi berlalu
aku mulai bisa dekat dan tambah menyayangi dirinya. Pada tanggal 17 Desember
2015, aku menyatakan sayangku dan dia menerima ku. Orang yang kusayangi
tersebut bernama ZULIA KHOLIFATUN KHASANAH. Aku tidak ingin kehilangan Dia
sebelum umurku usai. Aku ingin menjaganya sebisaku, membuatnya senang dan
menghilangkan kesedihannya ketika Dia ada masalah. Karena Dia aku bisa menghilangkan
kemurunganku dan memberi arti sesuatu yang menenangkan hati. Dan ZULIA merupakan pacar pertamaku, aku selalu berdoa untuk menjadikan pacarku yang terakhir juga
Sampai tahun 2016 ini, itu masih
berlanjut,,,,,,,,,,,
SEKARANG AKU TAU KALAU HIDUP
MEMANGLAH INDAH, AKU INGIN HIDUP SEDIKIT LEBIH LAMA DARI PERKIRAAN HIDUPKU